-->
  • Jelajahi

    Copyright © BERITAINHIL.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Video

    Tekan Resiko Kematian ibu dan Bayi, Dinkes Inhil Gelar Audit Meternal Prinatal

    Mimin
    Jul 27, 2022, July 27, 2022 WIB Last Updated 2022-08-13T13:32:41Z

     


    Beritainhil.com : Tembilahan - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau mengelar kegiatan Audit Meternal Prinatal (AMP), kegiatan itu dilakukan di aula hotel Inhil Pratama, di Jalan Guru Hasan, Tembilahan, Rabu (27/7/2022) pagi.

    Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Dinkes Inhil, Budi Pemungkas, Sekretaris Dinkes Inhil, Kabid Dinkes, Sub Kordinator Dinkes Inhil, Kepala Ruangan RSUD, Kepala UPT Puskesmas, bidan kordinator dan pengelola ibu dan anak, serta 30 peserta lainnya.

    Audit Maternal Perinatal (AMP) merupakan kegiatan untuk meningkatkan kwalitas pelayanan kesehatan, melalui pengkajian dan pembahasan kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal sebagai upaya pembelajaran bersama dalam menyikapi kasus kematian yang telah terjadi.

    Sehingga ditemukan cara penanganan yang lebih baik dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB) di masa yang akan datang.

    Dalam sambutannya, PLT Kadis Dinkes Inhil Budi Pamungkas mengatakan, upaya percepatan penurunan angka kematian ibu, lahir mati dan bayi baru lahir, perlu adanya sistem informasi dan pencatatan serta pelaporan yang efektif. Oleh karena itu, perlu upaya penguatan manajemen program kesehatan ibu dan anak termasuk kegiatan AMP.

    “AMP bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang mengakibatkan dan berkaitan dengan kematian ibu, lahir mati dan kematian bayi baru lahir (Perinatal). Kematian Ibu (Maternal) adalah Kematian perempuan selama kehamilan atau dalam periode 42 hari berakhirnya kehamilan. Sedangkan Kematian Perinatal adalah Kematian janin sebelum lahir sampai berusia 28 hari,” ujar Budi.

    Lebih lanjut, dikatakan Kadis Dinkes Inhil Budi Pamungkas, untuk memastikan AMP efektif perlu adanya kegiatan pendampingan oleh dokter Spesialis Kandungan maupun dokter spesialis anak, agar proses AMP menjadi lebih baik dalam menjawab sebab kematian dan akar masalah. Sehingga adanya penyusunan rekomendasi, perbaikan regulasi/kebijakan dalam mengatasi kematian ibu dan bayi.

    Budi menjelaskan bahwa kematian ibu dan bayi di kabupaten Indragiri Hilir dari 2019 sampai dengan 2022 mengalami peningkatan, untuk itu perlunya AMP.

    “Dari Januari hingga Juni 2022, kematian ibu meninggal karena melahirkan, ada sebanyak 5 orang dan kematian bayi 28 orang. Hal itu dinilai sangat tinggi sekali,” jelas Budi.

    PLT Kadis Dinkes Inhil Budi Pemungkas, juga menyebutkan bahwa selain membahas permasalan kesehatan ibu dan bayi, pertemuan itu juga sebagai sarana menambah ilmu pengetahuan bagi bidan di desa tentang penanganan keselamatan ibu dan bayi saat proses persalinan.

    “Dengan adanya AMP ini diharapkan mutu pelayanan terhadap ibu dan bayi semakin meningkat sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat diturunkan,” tutupnya.

    Editor : Rezki

    Komentar

    Tampilkan

    No comments:

    Post a Comment

    Terkini