TfClBUdoGUM6BSO0TfYlGUziBY==

Pendampingan Usaha Reforma Agraria Dorong Inovasi Penjualan Minyak Jelantah di Desa Sungai Luar


BERITAINHIL.com – TEMBILAHAN ; Kegiatan Fasilitas Pendampingan Usaha Akses Reforma Agraria Tahun Anggaran 2025 resmi digelar di Desa Sungai Luar, Kabupaten Indragiri Hilir, Selasa (22/07/2025). Program ini menghadirkan berbagai pihak terkait untuk memberikan bimbingan dan dukungan terhadap kelompok masyarakat penerima manfaat reforma agraria dalam mengembangkan usaha produktif berbasis potensi desa.

Salah satu poin menarik dari kegiatan ini adalah keterlibatan PT. Amancare Crewindo Salim sebagai narasumber, yang memaparkan potensi bisnis dari pemanfaatan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah. Partnership Operation PT. Amancare Crewindo Salim, Mulya Al Hayyu, menjelaskan bahwa penjualan minyak bekas (used cooking oil/UCO) dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan jika dikelola secara kolektif oleh masyarakat.

Dia menjelaskan, 1 liter minyak jelantah mampu mengotori 1000 liter air, untuk itu, Ia berharap kedepannya jadikan minyak jelantah sebagai bisnis untuk meningkatkan kualitas ekonomi rumah tangga.

"Minyak jelantah itu nanti bisa dikumpulkan, nanti kami berkerjasama dengan Kepala Desa bagaimana prosesnya. Nanti programnya itu biasa tukar tambah, tukar tambahnya itu nanti masyarakat bawa minyak jelantah 3 liter dan kami ganti dengan 1 liter minyak bersih, atau juga bisa di uangkan," jelasnya.

Mulya Al Hayyu menerangkan bahwa saat ini pemerintah  Indonesia mengirim suplai minyak  baru ke masyarakat kurang lebih 10 Juta Ton, dan dalam perhitungan 1 liter minyak bersih, 30% nya akan menjadi minyak jelantah, namun sampai saat ini yang kembali menjadi minyak jelantah hanya 0,3% saja atau sekitar 300 ribu ton dari total 10 juta liter.

"Jadi minyak jelantah yang harusnya kembali sekitar 3 juta ton hanya diterima 300 ribu ton, atau hanya 0,3% sangat jauh. Jadi ini bisa dibilang terbuang sia-sia. Untuk itu, mohon untuk bapak dan ibu agar jangan membuang lagi minyak jelantahnya, mending ditukar saja," terangnya.

Kegiatan pendampingan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Desa Sungai Luar, Arisman, yang menyampaikan harapan agar program ini mampu mendorong kemajuan home industry di desanya.

"Saya berharap setelah acara ini, home industry di Sungai Luar dapat lebih berkembang, dari label halal hingga bisa dipasarkan di minimarket atau pusat perbelanjaan," ungkapnya dalam sambutan.

Hal senada disampaikan Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan Kabupaten Inhil, Mashuri Husin A. Ptnh, yang menegaskan bahwa kegiatan ini adalah lanjutan dari program distribusi aset dalam reforma agraria.

"Ini merupakan kegiatan lanjutan dari kepemilikan aset, dari kepemilikan surat-surat yang dimiliki masyarakat untuk dilanjutkan oleh dinas ATR," ujarnya.

Selain PT. Amancare Crewindo Salim, acara ini juga menghadirkan empat narasumber lainnya, yaitu Samsul Aripin, SP dari Dinas Perkebunan (Disbun) Inhil, Faridah dari Dinas Koperasi dan UKM, Idrus, M.Pd.I dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta Amran Simatupang dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Branch Office Tembilahan.

Dengan sinergi lintas sektor ini, masyarakat Desa Sungai Luar diharapkan tidak hanya memiliki akses legal terhadap lahan, tetapi juga mampu memanfaatkannya untuk kegiatan usaha produktif yang berkelanjutan, termasuk dalam mengelola dan menjual minyak jelantah sebagai produk bernilai ekonomi.**

Comments0

Type above and press Enter to search.