TfClBUdoGUM6BSO0TfYlGUziBY==

Pelayanan KUA GAS Dikeluhkan, Dimintai Uang, Surat Tak Resmi!

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS).
BERITAINHIL.com - GAS : Seorang warga mengaku mendapat pelayanan buruk saat mengurus surat rekomendasi nikah untuk calon suaminya di Kantor Urusan Agama (KUA) GAS, Senin (14/7/2025) pagi. Tak hanya soal pelayanan, warga tersebut juga mengaku dimintai uang administrasi sebesar Rp 50 ribu oleh oknum staf KUA.

Kepada wartawan, warga yang enggan disebutkan namanya ini menceritakan kronologi saat dirinya mengurus berkas rekomendasi nikah untuk calon suaminya. Ia mengaku pelayanan yang diterimanya terkesan tidak ramah dan tidak profesional.

“Di jam 9 lewat 15 saya datang, saya ucapkan salam, dan staf menjawab, kecuali salah seorang satu staf yang cuek dan sibuk main hp. ‘Ada yang bisa dibantu, Bu?’ tanya staf yang menjawab salam. Saya bilang mau urus rekom nikah, lalu diarahkan ke meja staf yang cuek tadi. Saya mengeluarkan berkas dan diperiksa. Ternyata ada kesalahan pada keterangan agama orang tua, tertera Islam. Jadi saya disuruh kembali memperbaiki di desa,” ujarnya.

Warga tersebut mengatakan staf KUA sempat menanyakan apakah ia ingin langsung mengurus hari itu juga.

“Staf bilang, ‘Mau urus sekarang juga? Kenapa tidak besok?’ Saya jawab, saya jauh dari Tembilahan. Jadi mau urus sekarang. Saya bilang, emang kantor KUA tutup jam berapa? Dia jawab, jam 12. Tapi bisalah kalo mau sekarang, ya cepat ya. Bisalah, kami piket,’ tegasnya,” tutur warga itu.

Setelah memperbaiki berkas, ia kembali ke kantor KUA untuk menyerahkan berkas tersebut. Staf KUA kemudian memintanya kembali lagi pukul 14.00 WIB. Namun sebelum waktu yang dijanjikan, dirinya dihubungi melalui pesan WhatsApp agar segera mengambil berkas.

“Jam 12:56 dia chat saya, nanya saya di mana. Katanya kalau tidak diambil sekarang, nanti ambil jam 2 siang. Saya buru-buru lah ke sana. Sampai di situ, ternyata masih ada kesalahan penulisan alamat,” ungkapnya.

Menurutnya, kesalahan tersebut terletak pada penulisan nama tempat lahir dan alamat yang tidak sesuai dengan identitas kependudukan. Meski demikian, surat rekomendasi tetap diberikan, namun belum dibubuhi cap resmi.

“Rekomendasinya dikasih, tapi belum dicap. Katanya nanti balik lagi. Ya saya iyakan saja,” sambungnya.

Namun yang membuatnya kecewa, saat hendak meninggalkan kantor, ia tiba-tiba dimintai uang Rp 50 ribu oleh oknum staf tersebut dengan alasan “untuk Pak KUA.”

“Pas saya baru mau keluar, tiba-tiba dibilang, ‘Buat Pak KUA Rp 50 ribu ya.’ Jadi saya keluarkan lah. Sebenarnya bukan soal uangnya, tapi masa iya kejadian begini dibiarkan. Di KUA Enok saya juga baru selesai ngurus berkas surat rekom untuk nikah di Tembilahan, tak ada dipungut biaya apapun,” keluhnya.

Ia menyayangkan adanya dugaan pungutan tersebut. Menurutnya, jika memang ingin memberi ucapan terima kasih, tentu masyarakat bisa memberi dengan sendirinya tanpa harus diminta.

“Saya kasih, tapi berkas belum selesai. Tapi caranya kan tidak etis,” ucapnya.

Sementara itu, menanggapi hal ini, Kepala KUA Kecamatan GAS, Badawi, S.Ag., MH, ketika dikonfirmasi wartawan menegaskan bahwa pengurusan surat pengantar nikah di KUA GAS tidak dipungut biaya sepeserpun.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Mohon maaf bapak, tidak ada berbayar," tegasnya.

Ia menjelaskan, jika memang ada yang memberikan uang, hal itu bukan diminta, melainkan sebagai bentuk ucapan terima kasih dari masyarakat yang berurusan, tanpa ada tarif yang ditetapkan.

"Mohon maaf saya kebetulan di jalan. Pada hakikatnya tidak ada pak, kalau pun ada yang ngasih itu hanya ucapan terima kasih. Kebetulan tadi ada yang berurusan, akan tetapi pengantarnya bermasalah, belum dicap, karena ada perbedaan antara pengantar dengan identitas lainnya. Dan kita sudah bantu pak. Insya Allah tidak ada target angka tertentu. Pada umumnya ada yang ngasih seikhlasnya," jelas Badawi.

Terkait dugaan adanya uang administrasi yang disebut untuk KUA, Badawi menegaskan tidak pernah memberikan instruksi semacam itu kepada stafnya.

"Mohon maaf, tidak ada untuk saya dan tidak ada instruksi untuk hal tersebut. Mohon maaf pak, tidak instruksi seperti itu," ujarnya.

Meski begitu, Badawi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut dan berjanji akan memperbaiki pelayanan ke depannya.

"Insya Allah kita benahi untuk ke depannya dan mohon maaf yang sebesar-besarnya pak. Atas kekhilafan ini, barangkali staf kami ada permasalahan dalam keluarga dan akhirnya terbawa dalam pekerjaan," pungkasnya.

Comments0

Type above and press Enter to search.