
Rakor ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Kasatops dan Ketua Daker Makkah, terkait pengaturan strategi untuk menyukseskan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) yang menjadi puncak haji 1446 H/2025 M.
"Ini penting dibahas, agar seluruh jemaah khususnya yang lansia dan disabilitas nantinya bisa tetap dikawal dan didampingi oleh petugas unit layanan landis pada saat wukuf di Arafah meskipun sesuai arahan Kasatops dan Kadaker, untuk Daker Makkah akan fokus di Muzdalifah," ucap Kamaludin.
Untuk itu, lanjutnya, ia berharap seluruh tim unit layanan landis bisa melaksanakan tugasnya secara maksimal agar Armuzna bisa berjalan lancar.
"Kemungkinan khusus untuk wukuf di Arafah, sektor 4 Makkah juga akan melibatkan unit layanan lainnya untuk memback-up tim landis, agar semua landis bisa didampingi, apalagi bagi jemaah lanjut usia yang memiliki riwayat penyakit bawaan," sebutnya.
Sementara itu, Koordinator Layanan Landis Fatma Amilia mengatakan, untuk mengetahui secara pasti kondisi di lapangan, pihaknya sudah melakukan survei langsung ke seputar Mina yang akan menjadi lokasi Jamarot (pelemparan jumroh).
"Memang kalau sesuai skema, Daker Makkah ditugaskan mengawal jemaah di Muzdalifah, namun kami di unit layanan landis, di samping ikut serta wukuf, juga ikut mengawal jemaah landis untuk memastikan bahwa seluruh bisa beribadah secara optimal sampai di Mina untuk kegiatan jamarot," ujarnya.
Wanita berprofesi dosen di Yogyakarta ini juga mengatakan bahwa, pihaknya juga sudah menyusun skema pengamanan bagi lansia dan disabilitas, termasuk bagi jemaah safari wukuf non mandiri.
"Insyaa Allah seluruh rangkaian puncak haji Armuzna bisa berjalan dengan baik dan seluruh jemaah bisa menyelesaikan rangkaian itu dalam keadaan sehat sampai kembali ke pemondokan," pungkasnya.
Comments0