-->
  • Jelajahi

    Copyright © BERITAINHIL.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Video

    Dugaan Overload, SB Rahmad Jaya 12 Jurusan Tembilahan - Batam Berikan Klarifikasi

    Apr 15, 2024, April 15, 2024 WIB Last Updated 2024-04-15T09:08:12Z
    Speedboat Rahmad Jaya 12.

    BERITAINHIL.com - TEMBILAHAN ; Pihak speedboat SB Rahmad Jaya 12 menampik jika armada mereka tidak mengikuti peraturan dengan tetap beroperasi meskipun kelebihan muatan atau overload.


    Penumpang di Pelabuhan Pelindo Tembilahan memang mengalami lonjakan akibat arus balik lebaran yang terjadi pada H + 4 Hari Raya Idul Fitri 1445, Minggu (14/4/24).


    Kondisi ini memang menguntungkan bagi pemilik speedboat, sehingga disinyalir membuat oknum tergiur untuk menampung penumpang atau barang melebihi kapasitas.


    Namun pihak SB Rahmad Jaya memastikan armadanya tetap mengikuti peraturan pelayaran demi keselamatan penumpang khususnya pada saat musim mudik lebaran.


    “Tidak benar armada kami melebihi kapasitas seperti yang dikeluhkan, kami selalu mengikuti manifest atau standar operasional, apalagi saat lebaran yang ramai seperti ini,” ujar CEO SB Rahmad Jaya 12 Chapri Arjun Pratama memberikan klarifikasinya.


    Atas nama perusahaan Chapri pun meminta maaf kepada penumpang jika memang terdapat pelayanan yang kurang memuaskan mengingat membludaknya penumpang pada saat musim mudik Idul fitri tahun 2024.


    “Mungkin hanya salah komunikasi saja jika ada keluhan, maklum saja pada saat arus mudik dan balik lebaran ini memang sangat ramai penumpang,” tambahnya.


    Untuk diketahui, diberitakan  sebelumnya sejumlah penumpang dari Tembilahan menuju Guntung-Batam mengeluhkan SB Rahmad Jaya 12 yang membawa muatan melebihi kapasitas dari Pelabuhan Pelindo Tembilahan, Minggu (14/4/2024).


    “Ini jelas melebihi kapasitas. Setahu saya kapal yang hanya memiliki sekitar 120 tempat duduk, tapi ini lebih," ujar penumpang bernama Budi.


    Menurutnya, aksi nekat kapal penumpang tersebut sudah melanggar UU pelayaran dan sangat berbahaya bagi keselamatan. 


    Ada unsur pembiaran dari pihak perusahaan kapal yang sengaja tidak mengecek jumlah penumpang dan kapasitas isi muatan,” pungkasnya.

    Komentar

    Tampilkan

    No comments:

    Post a Comment

    Terkini