Foto ilustrasi liputan6.com
Beritainhil.com, BANDUNG - Di tengah pandemi virus corona (COVID-19), warga Jawa Barat dihadapkan pada ancaman penyakit mematikan lain, yaitu demam berdarah dengue (DBD).
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, jumlah warga yang positif terjangkit DBD melebihi jumlah warga yang positif COVID-19. Oleh karenanya, warga Jabar diimbau tetap mewaspadai ancaman penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu.
Untuk kasus Covid-19, Berli memaparkan bahwa berdasarkan data terakhir, sebanyak 343 warga Jabar dinyatakan positif Covid-19 dengan 29 kasus kematian sejak awal Maret 2020 lalu.
"Dinkes Jabar sinergi menangani dua penyakit yang tengah mengancam warga saat ini. Selain Covid-19, penyakit DBD pun tetap harus ditangulangi," tegas Berli.
Berli juga meyakinkan di tengah situasi kritis akibat wabah COVID-19, pihaknya tetap bekerja sebagai satu tim dan satu kesisteman. "Alhamdulillaah sejauh ini bisa tertangani semua karena bekerja dengan SOP (standar operasional prosedur) dan IT (informasi teknologi)," tuturnya.
Berli menekankan, keberhasilan pengendalian penyakit di Jabar akan terwujud jika masyarakat berkontribusi aktif seperti menerapkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) mandiri dengan konsep 3M++ Untuk penanggulangan DBD.
"Sementara penanggulangan Covid-19, masyarakat menerapkan physical distancing, kampanye masker kain di lingkungan sendiri, PHBS, dan segera menghubungi petugas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala-gejala Covid-19, termasuk DBD," paparnya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengingatkan warga untuk melakukan PSN meningkatnya kasus DBD di Jabar. Menurutnya, kewaspadaan terhadap DBD jangan sampai tertutup isu wabah COVID-19.
Sumber Sindonews.com
No comments:
Post a Comment