-->
  • Jelajahi

    Copyright © BERITAINHIL.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Video

    Ceritakan Sosok F, Guru SD Menangis dan Berpesan ke Warganet untuk Tidak Sebar Video dan Foto Korban Mutilasi di Inhil

    Jun 16, 2022, June 16, 2022 WIB Last Updated 2022-06-16T07:31:41Z
    Foto ilustrasi
    Sumber foto: JawaPos.com

    BERITAINHIL.com - Tembilahan : Kepribadian korban mutilasi yang terjadi di kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, F (10) diungkap oleh guru sekolahnya. 


    F diketahui sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 015 Tembilahan Barat beberapa waktu yang lalu dan pada akhirnya tidak aktif karena terkendala oleh larangan orang tuanya A (42) yang juga merupakan pelaku mutilasi kemarin.


    Untuk mengulas informasi lebih detail tentang F, media mencoba mengkonfirmasi pihak Sekolah Dasar tempat korban menuntut ilmu sebelumnya.


    Kata TU SD 015 yang sempat diwawancarai media, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik dan penurut, hanya saja sedikit pendiam.


    "Korban anak yang baik, patuh dan ceria namun kami pihak guru tidak begitu mengenal F lebih dalam, tak lama ia masuk sekolah. Kita sedang dalam masa pandemi jadi pembelajaran via online atau daring, sempat beberapa kali mengambil tugas sekolahnya namun setelah itu F tak pernah ke sekolah lagi," ucap TU di SD Almarhum bersekolah yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (16/6/2022).


    Dilanjutkan oleh Guru-guru SD tersebut F sebelumnya tinggal bersama Nenek dan Ayahnya (Pelaku) semua urusan korban di urus oleh sang nenek, namun sejak sang nenek meninggal korban menjadi pendiam dan tak pernah ke sekolah lagi.


    "Saya wali kelas lamanya juga kurang mengetahui kehidupannya, yang saya tau semua kebutuhannya sang nenek yang urus, mulai dari daftar sekolah dan mengantar jemput F sekolah. Ia anak yang patuh dan ramah namun ia berubah menjadi pendiam setelah sang nenek meninggal dunia, sejak saat itu juga F bisa dikatakan tidak pernah datang ke sekolah lagi," ucap wali kelas itu.



    Dijelaskan juga oleh wali kelas bahwa pihaknya tak lepas tangan melihat muridnya yang dalam waktu lama tak mengikuti pelajaran di Sekolah.



    "Saya bersama Kepala Sekolah serta Wakil dan satu orang guru lainnya mendatangi kediaman F untuk mengetahui penyebab apa yang membuat si anak ini tidak pernah lagi datang ke sekolah, sekaligus menjemput lah istilahnya karena sudah mau ujian, saat ditemui si anak ini sedang menggambar di rumahnya," jelasnya.


    Saat ditanya alasan yang membuat F tak pernah ke Sekolah lagi, F menjawab bahwa ayahnya sudah tidak mengizinkan iya bersekolah.


    "Iya saat ditanya ke anak itu dia menjawab bahwa sang ayah tidak mengizinkan untuk ia bersekolah, sembari menunjukan buku-buku yang telah disobek oleh ayah nya. Kami yang melihat rasa terkejut dan merasa tak tega melihat anak itu, sebelum pulang pun saya menyelipkan uang saku karena tak tega melihat keadaannya yang sendirian di rumah saat itu," ujarnya.


    Sembari menceritakan sosok F terlihat guru-guru tersebut meneteskan air mata mengenang betapa sakitnya almarhum disaat kejadian.


    Terakhir Guru tersebut berpesan kepada semua masyarakat dan penguna Sosial Media untuk tidak menyebarluaskan foto-foto korban.


    "Sudah cukuplah menyebarkan fotonya apalagi tanpa sensor, bukan hanya keluarga, saya rasa semua yang melihat merasa tak tega, apalagi kalau sempat terlihat anak-anak. Bukan hanya pada kasus ini, saya berharap kedepannya jika ada kasus yang serupa untuk tidak menyebarkan foto sadis atau fulgar yang akan menjadi konsumsi publik," tutupnya.


    Untuk diketahui F merupakan anak kedua dari pernikahan A dengan istri keduanya. F juga memiliki saudara kandung laki-laki yang usianya sekitar 16 tahun dari pernikahan ayah dan ibunya tersebut.***

    Komentar

    Tampilkan

    No comments:

    Post a Comment

    Terkini